MAKALAH AKUNTANSI INTERNASIONAL
MAKALAH
AKUNTANSI INTERNASIONAL
D
I
S
U
S
U
N
Oleh
:
NAMA : ELIZABETH.S
KELAS : 4EB28
NPM : 22213867
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis
panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmadNyalah penulis dapat
menyelesaiakan makalah yang tentang ‘Akuntansi
Komparatif’. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Internasional.
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulisan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Dalam penyusunan makalah ini
penulis sadar sepenuhnya bahwa dikarenakan keterbatasan kemampuan, maka makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun penulis sudah berusaha secara maksimal
untuk menyusun dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, penulis membutuhkan
kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.
Tangerang, 20 Maret
2017
ELIZABETH.S
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................
1.1
LATAR
BELAKANG...........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................
2.1
AKUNTANSI
KOMPARATIF.............................................................................
2.2
SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN LIMA NEGARA....................................
2.2.1
PERANCIS..............................................................................................
2.2.2
JERMAN.................................................................................................
2.2.3
JEPANG..................................................................................................
2.2.4
BELANDA..............................................................................................
2.2.5
INGGRIS................................................................................................
BAB III
KESIMPULAN.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Sejarah
akuntansi merupakan sejarah internasional. Akuntansi telah meraih keberhasilan
besar dalam kemampuannya untuk diterapkan dari satu kondisi nasional ke kondisi
lainnya sementara di pihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan terus-menerus
dalam bidang teori dan praktek di seluruh dunia.
Seiring dengan
kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang tumbuh selama paruh pertama abad ke-20,
kerumitan masalah-masalah akuntansi muncul secara bersamaan pula.
Sekolah-sekolah bisnis membantu perkembangan tersebut dengan meneruskan
bidang-bidang masalah dan pada akhirnya mengakuinya sebagai suatu disiplin ilmu
akademik sendiri pada berbagai sekolah tinggi dan universitas. Setelah Perang
Dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa dengan sendirinya pada Dunia Barat,
khususnya di Jerman dan Jepang.
Pada tingkatan
yang agak kurang, faktor yang sama juga dapat dilihat secara langsung di
Negara-negara seperti Brasil, Israel, Meksiko, Philipina, Swedia dan Taiwan.
Berkebalikan dengan sifat warisan akuntansi yang internasional tersebut adalah
bahwa di banyak Negara, akuntansi tetap merupakan masalah nasional, dengan
standar dan praktik nasional yang melekat sangat erat dengan hukum nasional dan
aturan profesional. Hanya terdapat sedikit pemahaman atas ketentuan yang
sejenis dengan Negara lain. Namun demikian, akuntansi melayani manusia dan
organisasi yang lingkup keputusannya semakin internasional. Mengatasi paradoks
sejarah akuntansi ini telah lama menjadi perhatian baik bagi para pengguna
maupun penyusun informasi akuntansi. Dalam tahun-tahun terakhir, usaha-usaha
institusi untuk mempersempit perbedaan dalam pengukuran, pengungkapan dan
proses auditing di seluruh dunia semakin intensif dilakukan. Apabila
usaha-usaha mengurangi perbedaan akuntansi internasional merupakan sesuatu yang
penting di satu sisi, sekarang ini terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut
menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional. Faktor-faktor ini
tumbuh dari pengurangan yang signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan
dan pengendalian modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan
dalam teknologi informasi. Pengendalian nasional terhadap arus modal, valuta
asing, investasi asing langsung, dan transaksi terkait telah diliberalisasikan
secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mengurangi
hambatan-hambatan terhadap bisnis internasional. Kemajuan dalam teknologi
informasi juga menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan
distribusi. Produksi yang terintegrasi secara vertical tidak lagi menjadi bukti
model operasi yang efisien. Hubungan informasi, secara global dan seketika
memberi makna bahwa produksi semakin dialihkontrakkan kepada siapa saja dengan
ukuran apa pun dimana saja di dunia yang memiliki kemampuan terbaik dalam
melakukan suatu pekerjaan atau suatu bagian dari pekerjaan tersebut. Hubungan
wajar timbale-balik yang menjadi karakter hubunngan perusahaan dengan pemasok,
perantara dengan pelanggan mereka digantikan dengan hubungan kerja sama global
dengan pemasok, pemasok dari pemasok, perantara, pelanggan, dan pelanggan dari
pelanggan.
Perbedaan studi Akuntansi Internasional
adalah pada :
1.
Pelaporan untuk MNC/MNE
2.
Batas Negara
3.
Pelaporan untuk pihak lain di Negara yang berbeda
4.
Perpajakan Internasional
5.
Transaksi Internasional
Proses Akuntansi terdiri dari :
1.
Pengukuran
2.
Pengungkapan
3.
Auditing
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 AKUNTANSI KOMPARATIF
Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula hukum
dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan
standar adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Dengan
demikian standar akuntansi merupakan hasil dari penetapan standar. Namun
praktik sebenarnya mungkin berbeda dari yang ditentukan oleh standar. Terdapat
empat alasan untuk menjelaskan hal ini :
1.
Di
kebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi resmi
cenderung lemah dan tidak efektif.
2.
Secara
sukarela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang
diharuskan.
3.
Beberapa
negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika
dengan melakukannya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan
secara lebih baik.
4.
Di
beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan perusahaan
secara tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi.
Auditing berhubungan paralel
dengan jenis sistem hukum dan peranan serta tujuan pelaporan keuangan. Auditor
juga lebih dapat melakukan pertimbangan apabila tujuan audit adalah untuk
melakukan atestasi terhadap penyajian wajar laporan keuangan. Di negara
tersebut tujuan utama audit adalah untuk memastikan bahwa catatan dan laporan
keuangan perusahaan sesuai dengan ketentuan hukum. Tren pelaporan keuangan saat
ini mengarah pada penyajian wajar, setidaknya untuk laporan keuangan
konsolidasi.
Susunan standar akuntansi
menggabungkan dua kombinasi, yaitu :
1.
Sektor swasta: profesi akuntansi dan kelompok lain
(pengguna dan penyusun laporan keuangan)
2.
Sektor umum: perwakilan seperti petugas pajak, perwakilan
pemerintah yang bertanggungjawab atas hukum komersial dan komisi keamanan.
Lima anggota Uni Eropa (EU) :
1.
Perancis
2.
Jerman
3.
Jepang
4.
Belanda
5.
Inggris
2.2 SISTEM
AKUNTANSI KEUANGAN LIMA NEGARA
2.2.1 PERANCIS
Prancis merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian ekonomi nasional menyetujui plan comptable general (kode akuntansi nasional) resmi yang pertama pada bulan september 1947.Akuntansi nasional Perancis diatur dalam Plan Comptable General, berisi:
Prancis merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian ekonomi nasional menyetujui plan comptable general (kode akuntansi nasional) resmi yang pertama pada bulan september 1947.Akuntansi nasional Perancis diatur dalam Plan Comptable General, berisi:
1.
Tujuan dan prinsip laporan dan akuntansi keuangan.
2.
Definisi asset, utang, ekuitas pemegang saham,
pendapatan, dan pengeluaran.
3.
Aturan-aturan valuasi dan pengakuan.
4.
Daftar akun, persyaratan penggunaannya, dan persyaratan
tata buku lainnya yang telah distandarisasi.
5.
Contoh laporan keuangan dan aturan presentasinya.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Dasar utama aturan akuntansi di
perancis adalah hukum akuntansi 1983 dan dekrit akuntansi 1983 yang membuat
plan comptable general wajib digunakan oleh seluruh perusahaan. Kedua dokumen
tersebut menjadi bagian dari code de commerce. Regulasi Dan Penegakan Aturan
Akuntansi 5 organisasi utama yang terlibat dalam proses penetapan standar di
perancis yaitu :
1. Counseil
National de la Comptabilite, atau CNC (Badan Akuntansi Nasional).
2.
Comite de la Reglementation Comptable, atau CRC (Komite
Regulasi Akuntansi).
3.
Autorite des Marches Financiers, atau AMF (Otoritas
Pasar Keuangan).
4.
Ordre des Experts-Comptables, atau OEC (Institut
Akuntan Publik).
5.
Compagnie Nationale des Commissaires aux Comptes, atau
CNCC (Institut Nasional Undang-undang Auditor).
Laporan Keuangan
Perusahaan Perancis harus melaporkan hal-hal berikut:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan atas laporan keuangan
4. Laporan Direktur
5. Laporan Auditor
2.2.2
JERMAN
Hukum pajak secara garis besar menentukan akuntansi komersial. Prinsip penentuan (Massgeblichkeitsprinzip) menentukan bahwa laba kena pajak ditentukan oleh apa yang tercatat dalam catatan keuangan perusahaan. Privisi pajak yang tersedia dapat digunakan hanya jika semua sudah tercatat. Karakteristik fundamental ketiga dari akuntansi di jerman adalah ketergantungannya terhadap anggaran dasar dan keputusan pengadilan. Selain kedua hal itu tidak ada yang memiliki status mengikat atau berwenang. Regulasi dan penegakan akuntansi Institut jerman memberikan konsultasi dalam berbagai tahap pembuatan hukum yang mempengaruhi akuntansi dan pelaporan keuangan, namun demikian tetap saja ketentuan hukumlah yang paling utama. Pelaporan keuangan Ciri utama pelaporan keuangan di jerman adalah adalah laporan secara pribadi oleh auditor kepada dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas perusahaan. Laporan ini berisi pendapat terhadap prospek masa depan perusahaan, dan khususnya faktor-faktor yang mengancam kelangsungan hidup perusahaan.
Hukum pajak secara garis besar menentukan akuntansi komersial. Prinsip penentuan (Massgeblichkeitsprinzip) menentukan bahwa laba kena pajak ditentukan oleh apa yang tercatat dalam catatan keuangan perusahaan. Privisi pajak yang tersedia dapat digunakan hanya jika semua sudah tercatat. Karakteristik fundamental ketiga dari akuntansi di jerman adalah ketergantungannya terhadap anggaran dasar dan keputusan pengadilan. Selain kedua hal itu tidak ada yang memiliki status mengikat atau berwenang. Regulasi dan penegakan akuntansi Institut jerman memberikan konsultasi dalam berbagai tahap pembuatan hukum yang mempengaruhi akuntansi dan pelaporan keuangan, namun demikian tetap saja ketentuan hukumlah yang paling utama. Pelaporan keuangan Ciri utama pelaporan keuangan di jerman adalah adalah laporan secara pribadi oleh auditor kepada dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas perusahaan. Laporan ini berisi pendapat terhadap prospek masa depan perusahaan, dan khususnya faktor-faktor yang mengancam kelangsungan hidup perusahaan.
Akuntansi nasional Jerman diatur dalam German Commercial
Code (HGB), berisi:
1. Memungkinkan
perusahaan yang mengeluarkan ekuitas atau utang pada pasar modal resmi untuk
menggunakan prinsip akuntansi internasional dalam laporan keuangan gabungan
mereka.
2. Memungkinkan
adanya penetapan perusahaan sector swasta untuk menyusun standar akuntansi bagi
laporan keuangan gabungan.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Jerman:
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Jerman:
1. German
Accounting Standards Committee atau GASC, atau dalam bahasa Jerman, Deutsches
Rechnungslegungs Standards Committee atau DRSC (Otoritas penyusun standar
Jerman)
2. Financial
Accounting Control Act (Badan pengontrol kepatuhan).
3. Financial
Reporting Enforcement Panel atau FREP (Dewan sector swasta)
4. Federal
Financial Supervisory Authority (Dewan sector public)
5. Wirtschaftsprufer
atau WPs (Badan pemeriksa perusahaan)
Laporan Keuangan
Perusahaan Jerman harus melaporkan hal-hal berikut:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan
4. Laporan Manajemen
5. Laporan Auditor
Perusahaan Jerman harus melaporkan hal-hal berikut:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan
4. Laporan Manajemen
5. Laporan Auditor
2.2.3 JEPANG
Akuntansi dan pelaporan keuangan di jepang
mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestik dan internasional. Dua badan
pemerintah yang terpisah bertanggung jawab atas regulasi akuntansi dan hukum
pajak penghasilan perusahaan dijepang memiliki pengaruh lebih lanjut pula.
Regulasi Dan Penegakan Aturan Akuntansi Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga
undang-undang pasar modal dan undang-undang pajak penghasilan perusahaan.
Ketiga hukum tersebut berhubungan dan berkaitan satu sama lain. Pelaporan
keuangan Catatan yang menyertai neraca dan laporan laba rugi menjelaskan
kebijakan akuntansi dan memberikan detail pendukung sebagaimana yang dapat
ditemukan di negara lainnya.
2.2.4
BELANDA
Belanda memiliki undang-undang akuntansi dan persyaratan laporan keuangan yang cukup bebas tapi standar praktik professional yang sangat tinggi.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi akuntansi di Belanda tetap bersifat liberal hingga munculnya Act on Annual Financial Statements pada tahun 1970 yang berisi:
Belanda memiliki undang-undang akuntansi dan persyaratan laporan keuangan yang cukup bebas tapi standar praktik professional yang sangat tinggi.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi akuntansi di Belanda tetap bersifat liberal hingga munculnya Act on Annual Financial Statements pada tahun 1970 yang berisi:
·
Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan
gambaran yang jelas dari posisi keuangan dan hasil tahun tersebut, dan semua
artikelnya harus dikelompokkan dan dijelaskan dengan tepat.
·
Laporan keuangan harus disusun berdasarkan praktik
bisnis yang aman.
·
Dasar-dasar untuk penulisan asset dan utang
serta untuk menentukan hasil operasi harus diungkapkan.
·
Laporan keuangan harus disusun pada dasar yang
konsisten, dan pengaruh material dari perubahan dalam prinsip-prinsip akuntansi
harus diungkapkan dengan tepat.
·
Informasi keuangan yang komparatif untuk periode
terdahulu harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang
menyertainya.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus meliputi hal-hal:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan
4. Laporan Direktur
5. Informasi lain yang sudah ditentukan
Laporan keuangan harus meliputi hal-hal:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Catatan
4. Laporan Direktur
5. Informasi lain yang sudah ditentukan
2.2.5
INGGRIS
Sejak tahun 1970-an, sumber paling penting untuk pengembangan dalam undang-undang perusahaan adalah EU Directives, terutama Fourth and Seventh Directive.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi.
Sejak tahun 1970-an, sumber paling penting untuk pengembangan dalam undang-undang perusahaan adalah EU Directives, terutama Fourth and Seventh Directive.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi.
Undang-undang tahun 1981 memuat
5 prinsip akuntansi dasar, yaitu:
1.
Pendapatan dan beban disesuaikan dengan dasar akrual.
2.
Aset dan kewajiban individu dalam setiap golongan asset
dan kewajiban dihitung secara terpisah.
3.
Prinsip konservatisme (kehati-hatian) diterapkan,
khususnya dalam pengenalan penghasilan yang didapat dan semua kewajiban dan
kerugian yang ditemukan.
4.
Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten diharuskan
dari tahun ketahun.
5.
Prinsip perusahaan yang terus berjalan bisa diterapkan
untuk entitas yang sedang dihitung.
Enam dewan akuntansi di Kerajaan
Inggris:
1. The Institute of Chartered Accountants in England and Wales
2. The Institute of Chartered Accountants in Ireland
3. The Institute of Chartered Accountants in Scotland
4. The Association of Chartered Certified Accountants
5. The Chartered Institute of Management Accountants
6. The Chartered Institute of Public Finance and Accountancy
1. The Institute of Chartered Accountants in England and Wales
2. The Institute of Chartered Accountants in Ireland
3. The Institute of Chartered Accountants in Scotland
4. The Association of Chartered Certified Accountants
5. The Chartered Institute of Management Accountants
6. The Chartered Institute of Public Finance and Accountancy
Laporan Keuangan
Laporan keuangan Inggris mencakup hal-hal:
1. Laporan direktur
2. Akun Laba dan Rugi serta neraca
3. Laporan arus kas
4. Laporan keseluruhan laba dan rugi
5. Laporan kebijakan akuntansi
6. Catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan
7. Laporan auditor
Laporan keuangan Inggris mencakup hal-hal:
1. Laporan direktur
2. Akun Laba dan Rugi serta neraca
3. Laporan arus kas
4. Laporan keseluruhan laba dan rugi
5. Laporan kebijakan akuntansi
6. Catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan
7. Laporan auditor
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Kesimpulan yang penulis dapatkan
dari makalah ini adalah di Negara-negara hukum kode, sektor publik lebih
berpengaruh dan profesi akuntansi cenderung untuk lebih diatur oleh Negara. Hal
ini yang menyebabkan mengapa standar akuntansi berbeda-beda di seluruh dunia.
Akuntansi Komparatif bagian ini membahas tentang sistem Akuntansi di negara
Perancis, Jerman, Jepang, Belanda dan Inggris. Akuntansi Internasional berguna
bagi perusahaan baru yang ingin menginvestasikan uangnya ke dalam perusahaan
asing.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar