STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL
MAKALAH
AKUNTANSI INTERNASIONAL
STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
NAMA : ELIZABETH.S
KELAS : 4EB28
NPM : 22213867
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
KARAWACI
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan
ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmadNyalah penulis dapat
menyelesaiakan makalah yang tentang ‘Standar Audit dan Akuntansi Global’. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Internasional.
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulisan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Dalam penyusunan makalah ini penulis sadar sepenuhnya bahwa
dikarenakan keterbatasan kemampuan, maka makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan walaupun penulis sudah berusaha secara maksimal untuk menyusun
dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, penulis membutuhkan kritik dan saran
dari pembaca yang membangun. Terima kasih.
Tangerang, 29 April 2017
ELIZABETH.S
PENDAHULUAN
Upaya harmonisasi akuntasi di seluruh
dunia sebenarnya dimulai sebelum adanya komite standar Akuntansi
Internasional (IASC didirikan pada tahun 1973. Upaya harmonisasi
akuntansi menjadi semakin pesat pada dasawarsa 1990-an, sesuai dengan
berkembanganya globalisasi bisnis internasional dan pasar surat berhaga,
serta meningkatnya pencatuman saham oleh banyak perusahaan.
Standar yang terhamonisai bersifat
kompatibel, sehingga tidak mengandung pertentangan. Beragam perbedaan
utama dalam persyaratan dan oembuatan laporan keuangan di seluruh dunia,
serta meningkatnya kebutuhan pengguna laporan keuangan untuk
membandingkan informasi dari perusahaan-perusahaan di dunia, merupakan
(dan masih menjadi) kekuatan pendorong bagi gerakan harmonisasi
akuntansi ini. Sesuai dengan rencana (IASB, kovergensi standar akuntansi
internasional dan nasional mencakup penghapusan berbagai perbedaan
secra perlahan melalui upaya kerja sama antara IASB, penentu standar
nasional, dan kelompok lain yang menginginkan solusi terbaik bagi
persoalan akuntansi dan pelaporan. Oleh karenanya, pemahaman yang
mendasar harmonisasi dan konvergensi sangat terkait erat.
Konvergensi akuntansi mencakup
konvergensi standar akuntansi (yang membahas ukuran dan penyajian),
penyajian terkait penawaran serta berharga dan daftar bursa efek yang
dibuat oleh perusahaan go Public, dan standar audit.
PEMBAHASAN
HARMONISASI INTERNASIONAL
“Harmonisasi” merupakan proses untuk
menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan
menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik tersebut dapat
beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat
meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang
berasal dari berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar
akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar
Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Harmonisasi akuntansi
internasional merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh
pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan
mereka yang menyusun atau menggunakan laporan keuangan. Harmonisasi
akuntansi mencakup harmonisasi :
- Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
- Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
- Standar audit
- Keuntungan Harmonisasi Internasional
Sebuah tulisan terbaru juga mendukung
adanya suatu “GAAP global” yang terharmonisasi. Beberapa manfaat yang
disebutkan antara lain:
- Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
- Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
- Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
- Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar pat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
- Harmonisasi Global
Stamp dan Moonitz telah mengidentifikasi 7
keuntungan spesifik yang mereka yakni akan muncul dari penyebarluasan
dan penerapan standar akuntansi internasional:
- Adanya sekelompok standar auditing internasional, yang diketahui akan diterapkan, akan memberi keyakinan, kepada pembaca dari laporan audit yang dihasilkan diluar negri, atas pendapat auditor tersebut. Dengan memijamkan kredibilitas kepada pekerja auditor luar negeri, para pembaca membuat auditor tersebut mampu meminjamkan kredibilitas kepada laporan keuangan yang dilaporkan.
- Standar-standar auditing internasional akan menambah keuntungan-keuntungan yang sebelumnya telah mengalir dari eksisitensi standar-standar akuntansi internasional.
- Standar-standar akuntansi internasional dengan menambah kekutan terhadap Standar-standar akuntansi internasional, akan membantu pembaca dalam membuat perbandingan keuangan internasional.
- Standar-standar akuntansi internasional akan memberikan insentif-insentif tambahan untuk memperbaiki dan mengembangkan Standar-standar akuntansi internasional
- Adanya Standar-standar akuntansi internasional akan membantu arus modal investasi terutama ke negara-negara yang masih berkembang,
- Pengembangan sekelompok Standar-standar akuntansi internasional akan mempermudah negara-negara berkembang dan terbelakang untuk menghasilkan standar-standar auditing domestik, dan ini akan menguntungkan bagi mereka.
- Auditing yang efektif dan terpercaya diperlukan dalam semua situasi dimana terdapat pemisahaan antara manajemen dan pihak-pihak luar.
SURVEI KONVERGENSI INTERNASIONAL
- Manfaat Konvergensi Internasional
Pendukung konvergensi internasional
menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah dirasakan dengan adanya
konvergensi. Donald T Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas
dan Bursa Amerika Serikat, mengatakan pada September 2014 sebagai
berikut :
Pada tahap konsep, menjadi pihak
pendukung memang mudah. Laporan akuntansi yang secara transparan
mencerminkan ilmu ekonomi mengenai transaksi kepada pembaca laporan
keuangan di Inggris, yang akan dibaca pula di Perancis, Jepang, Amerika
Serikat, atau Negara lainnya dengan perasaan yang sama oleh pembaca.
Begitu pun juga, persyaratan dan prosedur audit yang paling efektif
kemungkinan besar sama antara di Amerika, Kanada, Cina, atau Jerman.
Pengungkapan yang relevan bagi investor di Italia, Yunani. atau Timur
Tengah, memiliki kemungkinan yang sama bergunanya bagi investor di
Amerika Serikat atau Negara Lainnya dengan memiliki standar berkualitas
tinggi dalam akuntansi, audit, dan pengungkapan akan menguntungkan
investor serta akan mengurangi biaya akses masuk pasar modal seluruh
dunia.
Terakhir, surat kabar terkini mengusulkan
adanya “ global GAAP ( prinsip akuntansi berlaku umum ) ”, yang
keuntungannya antara lain :
- Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten diseluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya modal akan dikurangi.
- Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi. Portofolio lebih bermacam – macam dan risiko keuangan dapat dikurangi.Transparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
- Perusahaan – perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger dan akuisisi area usaha.
- Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditansfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
- Ide – ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.
- Kritik atas Standar Internasional
Internasionalisasi standar akuntansi juga
menuai kritik. Pada awal tahun 1971 (sebelum pembentukan IASC),
beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar internasional
merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit.
Dinyatakan pula bahwa akuntansi, sebagai ilmu sosial, telah memiliki
flesibilitas yang terbangun dengan sendiri di dalamnya dan kemampuan
untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang sangat berbeda merupakan
salah satu nilai terpenting yang dimilikinya. Proses menjadikan standar akuntansi menjadi suatu standar internasional juga menimbulkan kritik. Kritik tersebut antara lain :
- Para kritikus ragu jika standar international dapat cukup fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan latar belakang, tradisi dan lingkungan ekonomi di setiap negara.
- Anggapan bahwa ketika institusi keuangan international dan pasar international bersikeras menggunakan standar internasional, hanya firma-firma akuntansi internasional luaslah yang akan mampu memenuhi tuntutannya.
- Muncul ketakutan bahwa penggunaan standar internasional akan menciptakan ‘standar overload’.
- Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak terdaftar akuntabilitas publik.
- Evaluasi
Perdebatan mengenai harmonisasi mungkin
tidak akan pernah terselesaikan dengan penuh. Beberapa argumen yang
menentang harmonisasi mengandung sejumlah kebenaran. Namun demikian,
semakin banyak bukti menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi internasional
akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima begitu luas sehingga
tren yang mengarah pada harmonisasi internasional akan berlanjut atau
bahkan semakin cepat. Sejumlah besar perusahaan secara sukarela
mengadopsi Standar Prlaporan Keuangan Internasional (Internasional
Financial Reporting Standards-IFRS). Banyak negara telah mengadopsi IFRS
secara keseluruhan, menggunakan IFRS sebagai standar nasional atau
mengizinkan penerapan IFRS. Perbedaan nasional dalam faktor-faktor dasar
yang menyebabkan perbedaan dalam akuntansi, pengungkapan, dan praktik
audit semakin sempit karena pasar modal dan produk semakin
internasional.
- Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Dua pendekatan yang diajukan sebagai
solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait
dengan isi laporan keuangan lintas batas:
- Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing
dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi
negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran
akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham)
di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
- Pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik” / resiprositas)
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak
regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing
yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
BEBERAPA PERISTIWA PENTING DALAM SEJARAH PENENTUAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
Tahun | Keterangan |
1959 | Jacob Kraayenhof, mitra pendiri sebuah firma akuntan independen Eropa yangutama, mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi internasional dimulai. |
1961 | Group d’Etudes, yang terdiri dari akuntan professional yang berpraktik, didirikan di Eropa untuk memberikan nasihat kepada pihak berwenang Uni Eropa dalam masalah-masalah yang menyangkut akuntansi. |
1966 | Kelompok Studi Internasional Akuntan didirikan oleh institute professional di Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat. |
1973 | Komite Standar Akuntansi Internasional (Internasional Accounting Standard Committee-IASC) didirikan. |
1976 | Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Coorporation and Development-OECD) mengeluarkan Deklarasi Investasi dalam Perusahaan Multinasional yang berisi panduan untuk “Pengungkapan Informasi”. |
1977 | a. Federasi Internasional Akuntan (International Federation of Accounting-IFAC) didirikan. b. Kelompok Para Ahli yang ditunjuk oleh Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-bangsa mengeluarkan laporan yang terdiri dari empat bagian mengenai Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan Transnasional. |
1978 | Komisi Masyarakat ropa mengeluarkan Direktif Keempat sebagai langkah pertama menuju harmonisasi akuntansi Eropa. |
1981 | IASC mendirikan kelompok konsultatif yang terdiri dari organisasi nonanggota untuk memperluas masukan-masukan dalam pembuatan standar internasional. |
1984 | Bursa Efek London menyatakan bahwa pihaknya berharap agar perusahaan-perusahaan yang mencatatkan sahamnya tetapi tidak didirikan di Inggris atau Irlandia menyesuaikan dengan standar akuntansi internasional. |
1987 | Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO) menyatakan dalam konferensi tahunannya untuk mendorong penggunaan standar yang umum dalam praktik akuntansi dan audit. |
1989 | IASC mengeluarkan Draf Eksposure 32 mengenai perbandingan laporan keuangan. Kerangka Dasar untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan diterbitkan aoleh IASC. |
1995 | a. Dewan IASC dan Komisi Teknis IOSCO menyetujui suatu rencana kerja yang penyelesaiannya kemudian berhasil mengeluarkan IAS yang membentuk satu kelompok inti standar yang komprehensif. Keberhasilan dalam penyelesaian standar-standar ini menmungkinkan Komisi Teknis IOSCO untuk merekomendasikan pengesahan IAS dalam pengumpulan Modal lintas batas dan keperluan pencatatan saham di seluruh pasar global. b. Komisi Eropa mengadopsi sebuah pendekatan daru dalam harmonisasi akuntansi yang akan memungkinkan penggunaan IAS oleh perusahaan-perusahaan yang melakukan pencatatan saham dalam pasar modal internasional. |
1996 | Komisi Pasar Modal AS (SEC) mengumumkan bahwa pihaknya ”….mendukung tujuan IASC untuk mengembangkan, secepat mungkin, standar akuntansi yang dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan yang dapat digunakan dalam penawaran surat berharga lintas batas. |
1998 | IOSCO menerbitkan laporan “Standar Pengungkapan Internasional untuk Penawaran Lintas Batas dan Pencatatan Saham Perdana bagi Emiten Asing”. |
1999 | Forum Internasional untuk Pengembangan Akuntansi (International Forum on Accountancy Development-IFDA) bertemu untuk pertama kalinya pada bulan Juni. |
2000 | IOSCO menerima, secara keseluruhan, seluruh 40 standar inti yang disusun oleh IASC sebagai jawaban atas daftar keinginan IOSCO tahun 1993. |
2001 | a. Komisi Eropa mengusulkan sebuah aturan yang akan mewajibkan seluruh perusahaan EU yang tercatat sahamnya pada suatu pasar yang diregulasi untuk menyusun akun-akun konsolidasi sesuai dengan IAS selambatnya tahun 2005. b. Badan Standar Akuntansi Internasional (Internastiaonal Accounting Standars Board-IASB) menggantikan IASC dan mengambil alih tanggung jawabnya per tanggal 1 April. Standar IASB disebut sebagai Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) dan termasuk didalamnya IAS yang dikeluarkan oleh IASC. |
2002 | a. Parlemen Eropa menyetujui proposal Komisi Eropa bahwa secara nyata seluruh perusahaan EU yang tercatat sahamnya harus mengikuti standar IASB dimulai selambat-lambatnya tahun 2005 dalam laporan keuangan konsolidasi. Negara-negara anggota dapat memperluas ketentuan ini terhadap laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan pencatatan saham dan perusahaan secara individu. Dewan Eropa kemudian mengadopsi aturan yang memungkinkan hal ini tercapai. b. IASB dan FASB menandatangani “Perjanjian Norwalk” yang berisi komitmen bersama terhadap konvergensi standar akuntansi internasional dan AS. |
2003 | a. Dewan Eropa menyetujui Direktif EU Keempat dan Ketujuh yang diamandemen, yang menghapuskan ketidakkonsistenan antara direktif lama dengan IFRS. b. IASB menerbitkan IFRS 1 dan revisi terhadap 15 IAS. |
SEKILAS MENGENAI ORGANISASI INTERNASIONAL UTAMA YANG MENDORONG HARMONISASI AKUNTANSI
Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar
akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi
internasional :- Badan Standar Akuntansi International (IASB)
International Accounting Standards Board
(IASB), yang tadinya bernama IASC, merupakan badan penetapan standar
independen untuk sektor pribadi yang didirikan pada 1973 oleh organisasi
akuntansi prodesional di sembilan negara dan direstrukturisasi pada
tahun 2001. Sebelum direstrukturisasi, IASC mengeluarkan 41 Standar
Akuntansi Internasional (IAS) dan Kerangka Kerja dalam Penyusunan dan
Penyampaian Laporan Keuangan. Tujuan Badan Standar Akuntansi
Internasional atau IASB adalah :
- Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
- Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat.
- Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kea rah solusi berkualitas tinggi.
Struktur IASB yang Baru:
Dewan Pengurus
IASB memiliki 22 pengawas: enam dari
Amerika Utara, enam dari Amerika Utara, enam dari Eropa, enam dari
wilayah Asia/Pasifik, dan empat dari wilayah lainnya.
Dewan IASB
Badan ini membangun dan meningkatkan standar laporan dan akuntansi keudalam dalam berbisnis.
Dewan penasihat standar
Dewan Penasihat Standar yang anggotanya
ditunjuk oleh pengawas. Tanggung jawab yang dilakukan adalah memberikan
nasihat pada badan pengurus mengenai agenda dan prioritasnya, memberikan
informasi pada badan pengurus mengenai gambaran kepengurusan dan
individu yang ada dalam dewan ini dalam kegiatan-kegiatan pembuatan
standar utama, dan memberikan nasihat lainnya kepada badan pengurus dan
pengawas.
Komite interpretasi pelaporan keuangan internasional (IFRIC)
IFRIC menginterpretasi penggunaan Standar
Akuntansi Internasional dan Standar Laporan Keuangan Internasional dan
memberikan arahan interpretasi naskah dan meninjau komentar publik
mengenai naskah tersebut, serta mendapatkan persetujuan dari badan
pengurus untuk menyetujui interprestasinya.
- Komisi Uni Eropa (EU)
Salah satu tujuan EU adalah untuk
mencapai integrasi pasar keuangan eropa. Untuk tujuan ini, EC telah
memperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif yang sangat
besar untuk mencapai pasar tunggal bagi :
- Perubahan modal dalam tingkat EU
- Membuat kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang terintegrasi
- Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat.
- Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
International Organization of Securities Commissions atau
Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (International Organization
of Securities Commissions-IOSCO) beranggotakan sejumlah badan regulator
pasar modal yang ada di lebih dari 100 negara. Menurut bagian pembukaan
anggaran IOSCO: Otoritas pasar modal memutuskan untuk bekerja
bersama-sama dalam memastikan pengaturan pasar yang lebih baik, baik
pada tingkat domestic maupun internasional, untuk mempertahankan pasar
yang adil, efisien dan sehat:
- Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk mendorong perkembangan pasar domestic.
- Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standard an penhawasan efektif terhadap transaksi surat berharga internasional.
- Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas pasar melalui penerapan standar yang ketat dan penegakkan yang efektif terhadap pelanggaran.
IOSCO telah bekerja secara ekstensif
dalam pengungkapan internasional dan standar akuntansi memfasilitasi
kemampuan perusahaan memperoleh modal secara efisien melalui pasar
global surat berharga. Tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi proses
yang dapat digunakan para penerbit saham kelas dunia untuk memperoleh
modal dengan cara yang paling efektif dan efisien pada seluruh pasar
modal yang terdapat permintaan investor. Komite ini bekerja sama dengan
IASB, antara lain dengan memberikan masukan terhadap proyek-proyek IASB.
- Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
IFAC merupakan organisasi tingkat dunia
yang memiliki 159 organisasi anggota di 118 negara, yang mewakili lebih
dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan tahun 1977, dimana misinya adalah
untuk mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan harmonisasi
standar sehingga akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi secara
konsisten demi kepentingan umum.
Majelis IFAC, yang bertemu setiap 2.5
tahun, memiliki seorang perwakilan dari setiap organisasi anggota IFAC.
Majelis ini memiliki suatu dewan, yang terdiri dari para individu yang
berasal dari 18 negara yang dipilih untuk masa 2.5 tahun. Dewan ini,
yang bertemu 2 kali setiap tahunnya, menetapkan kebijakan IFAC dan
mengawasi operasinya. Administrasi harian dilakukan oleh Sekretariat
IFAC yang berlokasi di New York, yang memiliki staf professional
akuntansi dari seluruh dunia.
Misi IFAC adalah memperkuat profesi
akuntansi di seluruh dunia dan memberikan peran terhadap perkembangan
ekonomi internasional yang kuat dengan mendirikan dan memajukan
kesetiaan terhadap standar professional berkualitas tinggi, memperluas
konvergensi internasional, dan berbicara mengenai masalah kepentingan
public dimana keahlian profesi tersebut lebih relevan.
Tugas professional IFAC dilakukan melalui badan penyusunan standard an panitia kerja. Badan penyusun standar IFAC adalah :
- International Accounting Education Standards Board
- International Auditing and Assurance Standards Board
- International Ethics Standards Board for Accountants
- International Public Sector Accounting Standards Board
Panitian Kerja IFAC adalah sebagai berikut :
- Panel Penasihat Pemenuhan
- Komite Negara Berkembang
- Komite Pencalonan
- Komite Akuntan Profesional dalam bisnis
- Komite Usaha Kecil Menengah
- Komite Auditor Transnegara
Badan Standar Asuransi dan Auditing
Internasional IFAC mengeluarkan Standar Internasional tentang Auditing
(ISA), yang disusun ke dalam kelompok-kelompok di bawah ini :
- Pengenalan Kerja
- Prinsip dan Tanggung Jawab Umum
- Perkiraan Risiko dan Respon terhadap Resiko yang telah diperkirakan
- Bukti Audit
- Penggunaan Kerja Lainnya
- Area Khusus
IFAC memiliki hubunganyang dekat
organisasi internasional lainnya, seperti IASB dan IOSCO. Laporan
keuangan dari perusahaan-perusahaan yang makin banyak itu diaudit sesuai
dengan Standar International IFAC tentang Auditing. Seperti yang telah
dibahas sebelumnya, semua audit laporan keuangan di Uni Eropa harus
mengikuti ISA.
- Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development –UNCTAD)
ISAR dibentuk pada tahun 1982 dan
merupakan satu-satunya kelompok kerja antar pemerintah yang membahas
akuntansi dan audit pada tingkat perusahaan. Mandat khususnya adalah
untuk mendorong harmonisasi standar akuntansi nasional bagi perusahaan.
ISAR mewujudkan mandat tersebut melalui pembahasan dan pengesahan
praktik terbaik, termasuk yang direkomendasikan oleh IASB. ISAR
merupakan pendukung awal atas pelaporan lingkungan hidup dan sejumlah
inisiatif terbaru berpusat pada tata kelola perusahaan dan akuntansi
untuk perusahaan berukuran kecil dan menengah.
- Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Kelompok Kerja OEDC)
OECD merupakan organisasi internasional
Negara-negara industry maju yang berorientasi ekonomi pasar. Dengan
keanggotaan yang terdiri dari Negara-negara industry maju yang lebih
besar, OECD sering menjadi lawan yang tangguh terhadap badan-badan lain
(seperti PBB atau Konfederasi Internasional Persatuan Perdagangan Bebas)
yang memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan yang bertentangan
dengan kepentingan anggota-anggotanya.
KESIMPULAN
Banyak orang sekarang yakin bahwa
penggabungan internasional merupakan hal yang penting untuk mengurangi
peraturan yang merintangi sehingga menjadikan usaha penggalangan modal
lintas batas lebih mudah. Perdebatan sekarang tidak lagi mengenai
bagaimana melakukan penggabungan atau apakah harus melakukan
penggabungan. Meskipun perbedaan negara dalam faktor lingkungan yang
mempengaruhi pengembangan akuntansi (misalnya sistem penguasaan dan
keuangan badan hukum), sistm pelaporan keuangan akan
bergabung sering dengan pasar modal internasional yang lebih
berorientasi pada investor. Badan standar akuntansi internasional sedang
berada di pusat pergerakannya. Sekarang ini, sulit untuk menangani
masalah peratuan dalam psar modal dan bursa saham tanpa mempertimbangkan
penggabungan prinsip akuntansi, pegungkapan dan atau audit.
DAFTAR PUSTAKA
Choi, Frederick D.S dan Gary K. Meek. 2010. Akuntansi Internasional Jilid 2. Jakarta: Salemba Empat
Komentar
Posting Komentar